Jakarta – Penipuan online semakin meresahkan masyarakat. Berbagai modus baru terus muncul, salah satunya adalah skema yang menawarkan pekerjaan mudah dengan imbalan menarik, seperti memberikan “like” pada konten YouTube. Namun, di balik iming-iming tersebut, pelaku penipuan justru merugikan korban secara finansial.
Modus ini diawali dengan pelaku menghubungi calon korban melalui pesan singkat atau media sosial. Mereka mengaku sebagai bagian dari program kampanye perusahaan tertentu. Korban diminta untuk memberikan “like” pada video YouTube sebuah produk, dengan imbalan komisi langsung sebesar Rp15.000 hingga Rp30.000 per tugas. Awalnya, tugas-tugas ini terasa sederhana dan terlihat menjanjikan.
Setelah beberapa tugas selesai, korban mulai merasa percaya karena komisi yang dijanjikan benar-benar dibayarkan. Namun, pelaku secara bertahap meningkatkan tugas yang diberikan. Korban diminta untuk membeli barang secara fiktif pada suatu platform e-commerce palsu buatan si penipu, dengan janji mendapatkan komisi tambahan sebesar 20% dari nilai transaksi. Di sinilah korban mulai terbuai dan terjebak.
Skema ini terus berlanjut dengan tugas-tugas yang semakin besar nilainya. Korban diminta untuk mentransfer uang dalam jumlah besar sebagai bagian dari “transaksi” yang dijanjikan akan dikembalikan bersama dengan komisi. Namun, setelah korban mentransfer uang, pelaku menghilang tanpa jejak, membawa uang yang telah dikirim.
Baca juga: Strategi Trading Populer Untuk Sukses di Pasar Keuangan
Tips Menghindari Penipuan Online
1. Waspadai Tawaran yang Terlalu Bagus untuk Menjadi Kenyataan
Jika tawaran terdengar terlalu menggiurkan, Anda perlu berhati-hati. Pelaku sering memanfaatkan keinginan masyarakat untuk mendapatkan penghasilan tambahan secara cepat.
2. Verifikasi Identitas Pengirim
Pastikan Anda memeriksa keaslian pihak yang menghubungi. Jangan mudah percaya pada klaim tanpa bukti yang jelas.
3. Hindari Memberikan Informasi Pribadi atau Keuangan
Jangan pernah memberikan data pribadi atau mentransfer uang tanpa memastikan kebenaran pihak yang terlibat.
4. Laporkan Aktivitas Mencurigakan
Jika Anda merasa menjadi target penipuan, segera laporkan kepada pihak berwajib atau layanan pengaduan siber.
Maraknya penipuan online ini menunjukkan pentingnya edukasi masyarakat tentang keamanan digital. Jangan mudah tergiur oleh janji manis, dan selalu berhati-hati dalam setiap transaksi online. Keamanan finansial Anda bergantung pada kewaspadaan dan kehati-hatian.*