Difergio, Gitar Lokal Yang Siap Menghiasi Industri Alat Musik Indonesia

Jawa Tengah – Dimas, seorang warga Desa Karangsari, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, telah menekuni usaha pembuatan gitar kayu sejak 2016 lampau. Keahliannya diperoleh setelah belajar selama tiga tahun di Kampung Baki, Solo, yang dikenal sebagai pusat industri gitar.

Setelah kembali ke kampung halamannya, Dimas memberanikan diri untuk membuka usaha pembuatan gitar sendiri pada tahun 2016. Dalam proses produksinya, ia mengandalkan kayu lokal, khususnya jenis mahoni atau yang sering disebut “maoni” oleh warga Kebumen. Ia mengaku tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan baku tersebut.

Untuk pemasaran, Dimas memanfaatkan berbagai platform online, termasuk media sosial. Selain itu, ia juga menyalurkan gitar buatannya melalui toko-toko ritel di beberapa kota, seperti Bandung, Jogja, Purworejo, dan Kebumen.

Dengan strategi pemasaran tersebut, usaha gitar milik Dimas berhasil mencapai omzet rata-rata Rp350 juta per bulan dari seluruh penjualannya. Sementara itu, penjualan di desanya sendiri berkisar Rp30 juta per bulan. Produk gitarnya diberi merek “Difergio” yang merupakan gabungan nama Dimas dan istrinya.

Melihat potensi bisnisnya, Pemerintah Desa Karangsari turut memberikan dukungan dengan membantu promosi produk gitar khas desa tersebut.

Dimas juga merasa bangga karena pernah berkesempatan memamerkan produknya dalam ajang Bursa Inovasi Desa (BID) 2019 yang diselenggarakan di Kecamatan Kutowinangun pada 8 Juli 2019. Saat ini, ia telah mempekerjakan empat pemuda dari desanya dan juga membuka kesempatan bagi anak muda yang ingin belajar membuat gitar darinya.*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *